Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah haruslah banyak minum, Makan pada waktunya, Istirahat cukup, Pola hidup bersih dan sehat, Menggunakan masker
Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah
Menghadapi Musim Panas Dingin di Makkah Madinah perlu persiapan mental dan fisik memang benar-benar harus dipersiapkan, juga yang tak kalah pentingnya mempersiapkan diri untuk Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah yang sangat berbeda dengan kondisi tanah air. Bagi jamaah Indonesia yang sudah biasa tinggal di tempat dengan cuaca dan iklimnya tropis yang bersahabat, perubahan cuaca panas dingin di Mekkah Madinah yang sedikit saja sudah akan dirasakan sebagai gangguan. Oleh karenanya tidak sedikit jamaah Haji dan Umroh yang jatuh sakit ketika sampai di Arab Saudi yang cuaca dan iklimnya jauh berbeda dengan cuaca dan iklim di Indonesia. Bawalah payung, meskipun hujan jarang terjadi, tetapi terik matahari dapat memberi dampak yang cukup serius.
Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah
Beberapa jamaah akan mempertimbangkan Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah pada saat melaksanakan umroh lain halnya dengan Haji yang memang sudah ada ketentuan waktunya. Untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umroh berkaitan dengan banyak faktor pertimbangan, sehingga memilih waktu cuaca panas dingin yang cocok harus dikesampingkan. Terlebih pula waktu Haji tanggal 9 Dzulhijjah adalah waktu yang sudah pasti. Tetapi karena kalender untuk menetapkan hari tersebut diperhitungkan dengan dasar peredaran bulan yang selalu bergeser lebih awal 9-10 hari setiap tahunnya dibandingkan waktu menurut kalender umum yang berdasarkan peredaran matahari, maka musim Haji setiap tahunnya selalu akan berbeda cuacanya karena cuaca dan iklim lebih banyak berkaitan dengan peredaran matahari Oleh karena itu persoalan yang perlu diperhatikan adalah apa yang harus dipersiapkan untuk mengahadapi kemungkinan cuaca saat itu. Untuk itu diperlukan informasi cuaca dan iklim yang mutakhir. Info cuaca terkini di mekkah
Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah. Musim panas biasanya dimulai saat bulan April dan akan mencapai puncaknya pada bulan Juli-Agustus. Suhu siang hari dapat mencapai 55 derajat celsius disertai angin panas. Selain itu kelembaban kedua musim ini sangat rendah.
Musim Panas Saat Haji dan Umroh
Musim panas biasanya dimulai saat bulan April dan akan mencapai puncaknya pada bulan Juli-Agustus. Suhu siang hari dapat mencapai 55 derajat celsius disertai angin panas. Selain itu kelembaban kedua musim ini sangat rendah. Kondisi cuaca panas di Kota Mekkah dan Madinah sudah pasti akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah. Tantangan akan lebih berat di Mekkah karena masa tinggal yang lebih lama, masalah kebersihan dan udara, terlebih adanya perluasan Masjidil Haram yang memicu adanya debu dan dampak lain dari pembangunan perluasan masjid.
Perbedaan suhu udara dan kelembaban dibandingkan di Indonesia yang sangat ekstrem, untuk itu jemaah haji dan umrah dianjurkan menjaga asupan air. Ini dilakukan agar jemaah haji dan umrah tidak mudah mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Dalam kondisi ekstrem, dehidrasi yang melanda jemaah bisa berakibat fatal dan bisa membawa kematian. Pentingnya pencegahan dehidrasi pada jemaah haji dan umroh ini mengingat sebagian besar jemaah berusia lanjut yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit. Dehidrasi juga merupakan salah satu penyakit yang sering diderita para jemaah haji asal Indonesia yang dapat mempengaruhi kualitas Ibadah di Tanah Suci
Berikut tips Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah berikut langkah yang harus dilakukan
- Menghindari dehidrasi dengan banyak minum, minumlah meski tidak haus
- Makan pada waktunya, lapar tidak lapar harus makan
- Istirahat cukup supaya imunitas (daya tahan tubuh) kita tinggi
- Melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Menggunakan masker setiap keluar dari pemondokan dan dibasahi dengan air biar udaranya sejuk.
- Menggunakan payung jika panas menyengat
- Membasasi wajah menggunakan handuk basah atau semprotan air
- Biasanya jamaah sering terserang infeksi saluran pernafasan atas dan dehidrasi. Jadi dianjurkan untuk minum banyak air, kalau perlu ditambah elektrolit seperti oralit. Penyakit yang biasa diderita jemaah saat tiba di Madinah adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti batuk, filek, karena memang disebabkan oleh peralihan cuaca, dari cuaca lembab ke kering itu perlu adaptasi, kemudian kasus terbanyak lain adalah dehidrasi karena cuaca panas.
Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Mekkah Madinah
Musim Dingin Saat haji dan Umroh
Calon jamaah haji diminta mempersiapkan kondisi fisik dan mental agar dapat melaksanakan ibadah haji/umroh dengan baik di musim dingin ini, para jamaah kembali akan menghadapi musim dingin, yang berakibat tidak baik pada kondisi fisik dan mental calon jamaah haji/umroh. Musim dingin ini diawali dengan angin yang bertiup kencang disertai badai debu yang pada puncaknya mengakibatkan suhu di kota Mekkah dan Madinah dapat mencapai 2 derajat Celsius. Musim dingin di Arab Saudi dimulai bulan Oktober dan mencapai puncaknya pada December-January serta berakhir bulan Maret. Karena itu, upaya persiapan perlu dilakukan para jamaah haji dalam rangka mengantisipasi akibat yang mungkin timbul.
Kemungkinan penyakit yang akan timbul akibat musim dingin tersebut antara lain, kulit bersisik disertai gatal, batuk dan pilek, penyakit saluran pencernaan, gangguan otot dan tulang, mimisan (keluar darah dari hidung), bibir pecah-pecah, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Semua ini akan memperberat penyakit yang sudah diderita pada jamaah Risiko Tinggi (Risti) seperti penderita jantung, kencing manis, asma, rematik dan lainnya.
Antisipasi yang harus dilakukan jamaah untuk menghadapi musim dingin di Arab Saudi, meliputi: Persiapan di tanah air yakni melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, sehingga dapat diketahui status kesehatannya, memelihara kesehatannya bagi yang sehat, bagi yang mempunyai penyakit (risiko tinggi) harus berobat dan mengikuti anjuran dokter agar penyakit yang diderita terkontrol/lebih ringan.
- Disaat Cuaca Dingin Pastikan Asupan Gizi cukup. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung nutrien (zat gizi) sesuai dengan status kesehatannya,
- Melakukan latihan kebugaran jasmani
- Mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa ke Arab Saudi, seperti jaket/pakaian hangat, kain ihram (bagi pria) yang tebal, selimut, krem pelembab kulit juga membawa obat-obatan yang diperlukan.
- Di Arab Saudi, Jamaah haji diminta membiasakan minum dengan takaran 1 gelas (300 cc) setiap satu jam, walaupun tidak terasa haus atau total minuman lebih kurang 5-6 liter sehari.
- Juga membiasakan diri mengonsumsi makanan yang berasal dari daging, hati, sayur-sayuran, buah-buahan seperti jeruk, apel, pisang, pir, melon, semangka dan lainnya serta minum susu setiap hari sehingga memenuhi pola makanan 4 sehat 5 sempurna.
- Juga penting mengonsumsi makanan dan minuman dalam keadaan masih hangat.
- Menghindari tubuh dari terpaan udara,.
- Cukup istirahat dan tidur lebih kurang 6-8 jam sehari serta selalu menggunakan selimut pada waktu tidur.
Bagi jamaah haji Risti agar mengkonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan/zat gizi, dianjurkan sesuai kondisi/penyakit yang diderita. - Jamaah juga diharapkan memakai pakaian yang sopan, rapi dan tebal serta dapat meredam pengeluaran panas dan dapat melindungi tubuh dari serangan cuaca dingin.
- Jamaah diminta segera berkonsultasi atau berobat kepada dokter kloter atau petugas BPHI jika ada gejala sakit.
Demikianlah penjelasan dari kami tentang Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Mekkah Madinah. semoga bermanfaat