saco-indonesia.com, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama telah mengakui proyek normalisasi sungai di Jakarta belum dapat m
saco-indonesia.com, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama telah mengakui proyek normalisasi sungai di Jakarta belum dapat maksimal. Salah satu penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya peralatan berat untuk dapat mengerjakan pengerukan sampah tersebut.
"Pasti belum ada akselerasi penanganan sampah. Karena alat beratnya belum beli. Dumptrack-nya juga belum beli," kata Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Pria yang kerap disapa Ahok ini pun juga tidak ingin jika terkendalanya penanganan sampah tersebut disalahkan pada petugas pengerukan sampah.
"Jangan salahkan orang sampah, alatnya yang belum ada,"
Selanjutnya, Ahok juga menginginkan agar pembelian alat-alat tersebut juga tidak lagi melalui proses tender. Tetapi dengan cara memasukkan alat-alat yang dibutuhkan dalam e-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah).
"Makanya saya juga minta trus sampah tidak boleh tender nanti musti masuk e-katalog," ucapnya.
Normalisasi sungai ini pun juga dilakukan agar jalan inspeksi sungai dapat digunakan sebagai alternatif kemacetan.
"Supaya jalan inspeksi sungai itu selain berfungsi untuk dapat mmbereskan normalisasi sungai, juga jadi jalan alternatif macet," terangnya.
Ia pun juga menilai langkah pengalihan tugas pengerukan sampah dari dinas PU ke dinas Kebersihan sudah benar. Hal ini agar dapat mengurangi anggaran yang keluar untuk setiap kegiatan pengerukan.
"Udah tepat. Kalau tidak , PU cuma ngaduk-ngaduk 2 kali, bayar. Sampah yang sama, 3 kali bayar. Orang taman buang sampah ke kali, bayar. Dari kali diangkut PU naik ke atas, bayar. Di atas dibawa dinas kebersihan ke bantar gebang, bayar," pungkasnya.
Sebelumnya, kepala Dinas Kebersihan, Unu Nurdin juga mengakui jika alat yang ada saat ini sudah ada yang berusia 30 tahun.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com,
Sudah bukan zamannya lagi jika absensi harus dilakukan dengan cara manual atau ketok cap pada kartu absen
saco-indonesia.com,
Sudah bukan zamannya lagi jika absensi harus dilakukan dengan cara manual atau ketok cap pada kartu absen. Cara ini juga sangat mudah dimanifulasi oleh para karyawan dan terkadang dapat menyulitkan pencatatan absensi untuk pada bagian administrasi atau kepegawaian. Untuk itu, anda juga dapat menggunakan ID Card sebagai alat untuk absensi.
Fungsi ganda selain sebagai kartu tanda pengenal karyawan di perusahaan anda, ini akan sangat mempermudah berbagai hal yang telah berkaitan dengan absensi, mulai dari reward dan punishment karena keterlambatan, izin, atau untuk proses penggajian dan bonus karyawan secara berkala.
Saat ini juga sudah banyak ID Card yang telah mempergunakan system magnetic dan barcode yang tidak hanya dapat difungsikan sebagai kartu identitas saja, melainkan juga untuk absensi. Selain itu, kartu ini jga bisa dijadikan untuk kunci ruangan ruangan tertentu yang hanya bisa diakses oleh divisi divisi tertentu saja. Ini tentunya telah membuat perusahaan anda lebih aman dalam penyimpanan data data perusahaan.
Magnetic Barcode
Keamanan juga bisa menjadi sebuah keunggulan yang dapat anda tawarkan dalam menjual barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan anda. Semakin banyak klien yang percaya pada perusahaan anda, maka semakin banyak pula keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan anda. Semakin banyak keuntungan yang didapat, makan karyawan karyawan anda dapat tersejahterakan.
Editor : Dian Sukmawati