Bekasi, Saco-Indonesia.com - Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pun berimbas langsung pada para pengusaha.
Bekasi, Saco-Indonesia.com - Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pun berimbas langsung pada para pengusaha. Usaha mereka terhambat akibat dampak depresiasi tersebut.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya periode 2011-2014 Andhika Anindyaguna mengatakan sebenarnya pengusaha merasakan dampak pelemahan rupiah. Akan tetapi, pengusaha pun terkena imbas-imbas lain, seperti inflasi.
"Inflasi kita kan tinggi. Kemarin pertengahan 2013 pemerintah menaikkan harga BBM. Otomatis harga-harga bahan pokok lainnya ikut meningkat," kata Andhika di Jakarta, Sabtu (11/1/2014).
Andhika menjelaskan inflasi yang menembus angka 8,38 persen itu tentu saja berdampak pada pengusaha. Sebab, harga-harga bahan baku pun ikut melonjak yang membuat pengusaha kewalahan memproduksi.
Selain itu, kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram, meski direvisi, pun ikut memberi dampak. "Jadi memang kondisi ekonomi kita kurang baik. Harapannya bisa dijadikan PR yang harus diurus, mengingat 2014 merupakan tahun politik. Jangan sampai keadaan ekonomi makin jelek," ujarnya.
Andhika mengaku, yang menjadi kekhawatiran utama sebenarnya adalah terlalu besarnya volume impor yang membuat rupiah melemah.
"Rupiah kita terus melemah karena tingginya permintaan dolar karena impor yang terlalu banyak. Ini yang menjadi kekhawatiran kami," kata dia.
Sumber:Kompas.com
Editor : Maulana Lee
saco-indonesia.com, Setelah sempat naik sampai menembus 230 centimeter atau siaga I pada pukul 00.20 WIB dini hari , ketinggian
saco-indonesia.com, Setelah sempat naik sampai menembus 230 centimeter atau siaga I pada pukul 00.20 WIB dini hari , ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor, sejak pukul 08.00 WIB pagi kembali turun. Kini ketinggian air telah menjadi 100 sentimeter dengan status siaga III, Kamis (30/01).
Pasalnya, menurunnya tinggi muka air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, dikarenakan wilayah Bogor, khususnya kawasan Puncak, tidak lagi diguyur hujan seperti hari sebelumnya Rabu (29/01).
"Cuaca hari ini di kawasan Puncak dan Bendung Katulampa mendung. Ketinggian air juga sudah surut 100 sentimeter dengan status siaga III," kata Kepala Pengawas Bendung Katulampa Andi Sudirman, Kamis (30/01).
Meski demikian Andi juga telah mengimbau kepada warga Jakarta, khususnya yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung agar terus waspada. "Karena tidak menutup kemungkinan air akan kembali meningkat, karena cuaca mendung dan seperti akan kembali turun hujan," ungkapnya.
Seperti yang telah diketahui, dikarenakan hujan tak kunjung reda sejak Rabu (29/01) dini hari hingga malam, ketinggian air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa cepat merangkak naik, dan juga sempat menembus rekor tahun 2014 ini dengan ketinggian 230 centimeter dan telah terjadi sekitar pukul 00.20 WIB dini hari, Kamis (30/01).
Kenaikan itu telah terjadi hanya berselang beberapa menit, pada pukul 22.00 WIB masih 130 centimeter (siaga III), kemudian pada pukul 22.39 WIB 160 cm (siaga II) dan pukul 22.50 WIB naik ke 180 centimeter dan pukul 23.00 WIB ketinggian air 190 cm (siaga II) dan pada pukul 23.05 WIB naik kembali telah menjadi 200 cm (siaga I), dan pukul 23.27 WIB tinggi muka air menyentuh 220 centimeter (siaga I) dan terakhir puncaknya pada pukul 00.20 WIB air naik hingga 230 centimeter (siaga I).
Editor : Dian Sukmawati
y NEIL GENZLINGER
Frontline
Frontline An installment of this PBS program looks at the effects of Ebola on Liberia and other countries, as well as the origins of the outbreak.
The program traces the outbreak to its origin, thought to be a tree full of bats in Guinea.
By NEIL GENZLINGER
A variation of volleyball with nine men on each side is profiled Tuesday night on the World Channel in an absorbing documentary called “9-Man.”
Television
By KATHRYN SHATTUCK
“Hard Earned,” an Al Jazeera America series, follows five working-class families scrambling to stay ahead on limited incomes.