Yakinkah kita bahwa kita sanggup berangkat umroh tahun ini? bagaimanapun keadaan kita?
Adakah kita berpikir seperti
Yakinkah kita bahwa kita sanggup berangkat umroh tahun ini? bagaimanapun keadaan kita?
Adakah kita berpikir seperti ini?
“ah, keadaanku saja masih seperti ini, gaji sebulan saja habis untuk kebutuhan hidup sehari – hari, itu saja masih ngutang sana – sini, mana mungkin mah bisa berangkat umroh. Umroh kan cuma untuk orang – orang yang mampu!”
Atau, “umroh itu wajib bila mampu kan, sementara aku ini saja kredit motor belum beres, rumah juga masih numpang orang tua, bagaimana mungkin bisa berangkat umroh?”
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir: 3)
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah.” (QS. Saba’: 24)
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)
Ketika kita membaca, memahami dan menyerapi ayat – ayat yang telah Allah wahyukan melalui Rasul kita, Muhammad SAW, tersebut diatas. apakah kita masih ragu? masihkah kita ragu terhadap kuasa Allah SWT?
Mari kita bersama – sama tingkatkan iman kita terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, pantaskan diri dengan perbaikan ibadah kita serta yakinkan diri bahwa tidak ada yang tidak mungkin ketika Allah SWT sudah berkehendak.
Semoga Allah memudahkan langkah kita, melapangkan rezeki kita dan mengundang kita untuk berangkat ke Baitullah. Aamiin
Puluhan siswa-siswi di SMK 3 Yogyakarta telah mengalami kesurupan massal. Mereka telah berteriak histeris dan bertumbangan saat
Puluhan siswa-siswi di SMK 3 Yogyakarta telah mengalami kesurupan massal. Mereka telah berteriak histeris dan bertumbangan saat upacara bendera sedang berlangsung.
Upacara bendera yang sedianya dilakukan tiap hari Senin itu dimulai sekitar pukul 07.30 pagi WIB. Namun tak sampai selesai, di tengah prosesi acara ada salah satu siswi yang tiba-tiba jatuh pingsan. Sontak beberapa siswi langsung berteriak histeris dan telah mengakibatkan mereka ikut kesurupan.
"Pertama hanya jatuh satu orang aja. Terus disusul teman-teman lain pada teriak-teriak dan ikut kesurupan juga. Mayoritas yang kesurupan cewek," kata salah satu siswa yang telah mengikuti upacara, Senin (10/3).
Menurut salah satu Guru Agama SMK 3 Yogyakarta, Wiharto, akibat dari kesurupan massal ini kegiatan belajar mengajar seluruhnya ditiadakan. Hal tersebut untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan kembali terjadi.
"Hari ini semua siswa dipulangkan. Yang sudah disembuhkan dan sadar nanti langsung dipulangkan saja," ujar Wiharto.
Hingga kini para orangtua yang sudah dikonfirmasi oleh pihak sekolah telah berdatangan ke lokasi untuk dapat menjemput anak-anaknya. Puluhan siswa-siswi yang masih belum sadarkan diri dibawa ke masjid sekolah. Beberapa guru dan karyawan juga ikut membantu mendoakan dan menyadarkan murid-muridnya itu.
Todd Heisler/The New York Times
Children playing last week in Sandtown-Winchester, the Baltimore neighborhood where Freddie Gray was raised. One young resident called it “a tough community.”
The neighborhood where Freddie Gray came of age has survived harrowing rates of unemployment, poor health, violent crime and incarceration.